Nola berlari-lari kecil menuju
lapangan basket yang berada ditengah sekolahnya. “Huh.. telat lagi.”geluhnya sendiri sambil
melakukan push up yang di jatuhkan oleh mentor PA-nya. Ya, sudah hampir sebulan
ini gadis bertubuh mungil itu mengikuti extrakulikuler yang jarang
diminati kaum hawa, yaitu pecinta alam. Tak berapa lama kemudian, datanglah dua
cowok yang menyusul Nola, ternyata mereka berdua terlambat juga sama
sepertinya. Nola mengamati dua cowok yang ada dihadapannya. Satu diantara cowok
itu, dia ketahui. Namanya Lutfi. Berkulit hitam manis dan memiliki mata yang
indah. Kalau diperhatikan wajah Lutfi sedikit mirip perempuan. Mata Nola yang sedari tadi menatap Lutfi
memincingkan pandangannya kearah sebelah
Lutfi. Cowok yang tidak dia ketahui. “dia siapa?”pikir Nola dalam hati. Cowok
itu mengenakan almamater merah. Badannya agak berisi dan tingginya sama dengan
Lutfi. Rambutnya agak terkibas terkena terpaan angin. Namun tangannya dengan sigap membereskan rambutnya kembali
agar terlihat rapi. Sekarang kedua cowok
itu juga melakukan push up disebelahnya. Ternyata cowok yang tidak dia kenal
lah yang push up disebelahnya. Sedangkan Lutfi berada di paling pojok.
Mereka
push up secara bersamaan. Dari ekor matanya, Nola menangkap bahwa cowok yang
disebelahnya sedang memperhatikannya.
Nola juga ikut memperhatikan dia dengan ekor matanya. “tuh cowok ganteng
juga”pikir Nola dalam hati.
***
Nola
merebahkan tubuh mungilnya diranjang.
Hari ini rasanya terlalu lelah“cowok itu siapa ya?” fikirnya sendiri sambil
tertawa-tawa kecil layaknya orang gila. “kalo diliat-liat ganteng juga. Namanya
siapa ya?” sambungnya kembali sambil mengingat-ingat kejadian di lapangan
basket tadi. Gadis mungil itu bertekad, besok dia harus tau siapa nama cowok
itu. Dia menghidupkan laptopnya dan
membuka akun facebooknya. Difacebooknya Nola telah join kedalam grup Samastha
buana yaitu klub pecinta alamnya. Di wall Samastha buana Nola menemukan sebuah nama yang juga join ke grup itu yaitu Rifky
Muhammad. Entah kenapa seperti ada sesuatu yang menariknya untuk membuka
profile nama itu. Sontak Nola terkejut
melihat photo profile Rifky Muhammad (Ary) . Ternyata dia cowok tampan yang
push-up disampingnya. “Ternyata namanya
Ary ”ujar Nola dalam hati. Sebersit perasaan aneh pun muncul dari benaknya.
Perasaan yang sulit dia deskripsikan.
Mungkin dia menyukainya?Entahlah dia tidak memikirkannya.
Pukul
telah menunjukkan pukul 05.45 WIB, tapi Nola masih terlelap diranjangnya. Jam
weker yang berada disudut ranjangnya sudah berdering sejak tadi. Tapi gadis mungil itu masih saja terlelap
dalam mimpi-mimpinya. “Nola bangun, itu weker udah bunyi dari tadi
juga”terdengar suara teriakan dari balik pintu kamarnya. “iya bu, ini juga udah
bangun” ujar Nola sambil menguap dan mematikan jam wekernya. Matanya yang masih
sayu terkejut melihat waktu yang ditunjukkan jam wekernya. “hua…kesiangan
lagi”dumalnya sendiri. Dia segera bergegas kekamar mandi. Sepanjang perjalanan ke sekolah, dia mendengus
sendiri. Kenapa dia tidak bisa merubah kebiasaan buruknya?selalu saja terlambat
dalam berbagai hal. Sontak matanya besarnya menangkap sesuatu, “ternyata telat
ada hikmahnya juga!”ujarnya dalam hati. “Hey elo,” panggil Nola sambil menepuk
bahu seseorang, cowok teman PAnya kemarin “Elo anak PA yang kemarin push-up
disamping gue kan?” tanya Nola pada cowok itu. “Iya, kenapa?”ujar cowok itu
tanpa menatap Nola. “gapapa,”ujar Nola.
Cowok itu berjalan mendahului Nola. “dasar cowok sombong!”dengus Nola pelan.
TET………Bel
berbunyi. “kantin yuk nol?”ajak Elvina sambil menggandeng Nola. “eh kalian
duluan ajah deh, gue mau ngumpulin tugas sejarah sebentar. “sahut Nola. Setelah
mengumpulkan tugas sejarah Nola bergegas kekantin. Nola menuruni tangga dengan cepat. Sontak dia
berhenti, karena ada seseorang yang menghalangnya. “Eh elo lagi,”ujar Nola
spontan kepada orang yang menabraknya tadi. “Siapa lo?”ujar cowok itu polos.
“Dasar songong, baru ketemu tadi udah sok sok lupa!”sahut Nola geram. “hah?
Tadi ketemu? dasar cewek gila”ujar cowok itu sambil tersenyum memperlihatkan
gigi-gigi rapinya. Cowok itu berlalu
meninggalkan Nola. “dasar cowok aneh”ujar Nola.
Hari
ini Nola kembali mengikuti exkul pecinta alam disekolahnya. Namun kali ini
exkul PA
bukan diadakan dilapangan basket
melainkan diruang kelas karena hari ini materi bukan fisik seperti hari-hari
biasa. Semua meja dan bangku diruang kelas dirapatkan sehingga Nola dan
anak-anak lainnya duduk berdempetan. Kebetulan Nola duduk dipaling pojok
ruangan. Dan disebelahnya adalah Ary.
Cowok yang kemarin push-up disampingnya. Walaupun Nola tidak menyukai sikapnya yang
berubah-ubah tapi dia tidak bisa memungkiri bahwa dia menyukai Ary. Nola
memperhatikan cowok sambil mencatat keperluan PA untuk ormed nanti. “Ngapain lu
ngeliatin gue mulu?”ujar Rifky seketika tanpa melihat kearah Nola. “Gu..e gak
ngeliatin lo kok, PD bgt lo!!” sahut Nola. “kok lu sewot sih?biasa ajah dong!”sungut
Ary. “jelas lah gue sewot. Lu tuh aneh, tadi pas ditangga pura-pura gak kenal
gitu!!”beber Nola sambil meneruskan pekerjaannya. “ditangga?kapan gue ketemu
lo?aneh”sahut Rifky kembali. “ah bodo, males gue ngomonginnya.”tutur Nola.
***
Nola
membuka akun facebooknya. Didalam
facebooknya Nola membuka friends request.
Alangkah kagetnya dia saat melihat nama Rizky Muhammad karena photo profilenya
sangat mirip dengan Ary. Nola terus memperhatikan wall orang itu. Ternyata
orang itu bernama Eky. Dia kembaran Ary. Nola tertawa sendiri mengingat kejadian-kejadian kemarin. Dia salah menduga,
orang yang bertemunya ditangga bukanlah Ary melainkan Eky. Nola tenggelam dalam lamunannya.Mengingat
betapa bodohnya dia karena salah mengenali orang. Sekilas wajah Eky dan Ary
memang agak berbeda. Wajah Eky mulus tanpa jerawat diwajahnya sedangkan Ary,
dia memiliki beberapa jerawat diwajahnya.
Nola merasa bersalah karena tadi dia telah memarahi Ary. Besok dia akan
meminta maaf. Janjinya dalam hati. Seketika Eky mengechatnya difacebook. Mereka
saling berkenalan dan berbagi cerita. Disitulah awal dari segalanya. Awal yang
menjerumuskan Nola dalam pilihan yang sulit.
Nola
membereskan buku-bukunya dan bersiap untuk pulang. Dia terpaksa harus pulang
lebih lama dari teman-temannya karena dia harus menyelesaikan beberapa
tugasnya. Sebenarnya tugas-tugas itu bisa diselesaikan dirumah. Namun Nola
tidak mau membawa tumpukan tugas-tugasnya kerumah. Karena menurutnya kalau dia
membawa tugas-tugas itu ke rumah pasti dia akan malas mengerjakannya. Walaupun
sekolah sudah sangat sepi., Nola tetap mengerjakannya. Akhirnya tugasnya sudah selesai. Waktunya dia
pulang. Sontak ada seseorang yang memanggilnya “Nola”. Nola menoleh kebelakang
mencari asal suara itu “Iya. Eky kan?kenapa masih disini?” eky menghampiri
gadis mungil itu “iya abis remedial pkn. Lu ngapain masih disini bukannya
pulang?”. “gue abis ngerjain tugas. Ini juga mau pulang.”sahut Nola. “yaudah
kita kedepan bareng. Gue juga udah mau pulang”sahut Eky kembali. Entah apa yang
Nola rasakan sekarang. Dia merasa begitu nyaman bisa dekat dengan Eky.Apa dia
menyukainya?lalu bagaimana perasaannya dengan Ary?
Hari
ini merupakan hari terindah untuk Nola. Karena hari ini adalah hari pertama dia
akan mendaki gunung. Hari ini Nola akan melakukan kegiatan orientasi medan
digunung bunder. Dan salah satu hal yang membuatnya bertambah senang karena dia bisa dekat dengan Ary, dan mereka
satu kelompok. Walaupun mendaki gunung
sangat melelahkan. Namun Nola tetap semangat. Gadis mungil itu terus mendaki
dengan semangat. Bahkan dia juga menyemangati teman-temannya. Dipos tempat peristirahatan, dia mendapat
tugas untuk mencari tumbuhan untuk bisa dimasak. Dengan semangat Nola mencari
tumbuhan , namun karena saking semangatnya dia pergi terlalu jauh. Sampai dia
lupa dengan jalan pulang. Nola panik bukan main. Dia tersesat ditengah hutan
sendirian.Langit sudah berubah menjadi gelap. Semua anak PA juga berpencar
mencari Nola termasuk Ary. Nola berteriak-teriak agar anak PA dapat
menemukannya. Namun tidak ada yang mendengarnya kecuali Ary. Ary pergi mencari
asal suara Nola. Dia menemukan Nola dibawah pohon besar. “huh?lu tuh ngerepotin
orang ajah sih pake ngilang segala?”ujar Ary ketus pada Nola. “Lo fikir gue mau
nyasar kayak gini?”sahut Nola yang setengah lega karena sudah ada orang yang
menemukanya. “yaudah kita balik ke pos,”sahut Ary sambil berjalan. Namun
tiba-tiba Ary berhenti. Dia lupa jalan kembali ke pos. “aduh..gue lupa lagi
jalan ke pos,”ujar Ary setengah panik. “Ah elo kok bisa lupa sih,”sahut Nola
panik. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari langit dan turun air hujan
setetes demi setetes. “aduh pake ujan lagi.”ujar Nola setengah kesal. “Yaudah
lagi pula udah malem, malam ini kita tidur dibawah pohon ini ajah dulu sampe
besok pagi. “ujar Ary sambil mengambil sehelai daun pisang untuk menutup kepala
mereka. Apa dia akan bermalam dengan ary berdua?ditengah hutan?fikiran Nola melayang
kemana-mana. Kenapa ceritanya seperti sinetron. Renungnya dalam hati. “ry, kalo ada harimau gimana?”ujar Nola
ketakutan. Jika disinetron seorang tokoh wanita berbicara seperti itu. Pasti
sih pria akan bilang “kamu gak usah takut, aku akan selalu ngejagain kamu”.
Namun ceritanya berbeda dengan sinetron. Ary malah berkata “lu bego banget sih
mana ada harimau dijawa?digunung bunder lagi. Harimau jawa tuh udah punah”sahut
Ary kasar. “Ry gue dingin nih?”ujar Nola . Jika disinetron tokoh wanita berkata
begitu, sih tokoh pria pasti berkata “ini kamu pake jaket aku ajah” sambil
menyerahkan jaketnya dan menggenggam tangan si wanita. Tapi memang ceritanya
tidak seperti disinetron. Ary malah berkata “emang lo doang yang dingin?gue
juga tau”sahut Ary kembali. Nola putus asa. Sepertinya hanya dia yang senang
dalam posisi ini. Ary sepertinya tidak menyukainya. Fikir Nola sejenak. Hatinya
terasa perih mendengar perkataan pangerannya itu. Namun dia tidak tau apa yang
Ary rasakan.
Ary gelisah melihat Nola harus
tidur dibawah pohon dan terkena dinginnya air hujan. Ary tidak tau mengapa dia merasa nyaman
didekat Nola. Sebelumnya dia tidak pernah bisa dekat dengan wanita mana pun.
Tapi kenapa dengan Nola dia merasa lain? Ary sendiri tidak tau perasaan apa
yang melandanya. Malam telah berganti pagi. Matahari kembali menggantikan bulan
untuk menerangi bumi. Walaupun mereka belum sampai dipuncak gunung. Namun
dengan ketinggian 1000 meter. Mereka sudah dapat melihat matahari terbit. Nola
masih tertidur lelap disebelah Ary. Namun Ary telah bangun dari tidurnya. Dia
memandang kearah matahari terbit. Matahari belum seutuhnya bangun dari
tidurnya. Langit masih berwarna biru tua yang gelap diufuk barat, menyisakan
jejak-jejak malam. Sementara diufuk timur matahari menyala orange. Siap
menggantikan bulan. Sungguh gradasi warna yang indah. Ary menatap gadis mungil
yang masih tertidur lelat dibahunya. Entah ada perasaan apa yang mendorongnya.
Dia ingin mengkecup kening gadis itu. Namun dia tau dia tidak bisa. Dia tidak
bisa melakukannya. Bagaimana jika gadis itu terbangun dan menamparnya akibat
perbuatannya itu. Tapi dia tidak bisa
menahannya. Dia dekatkan bibirnya kekening gadis itu. Namun terdengar suara
anak PA yang memanggil mereka. Tiba-tiba Nola membuka mata. Dia binggung melihat
wajah Ary didepan wajahnya. “eh kebo bangun. Kita udah dicariin tuh”ujar Ary
kasar. “Iyaiya”sungut Nola. Sungguh jauh dilubuk hatinya dia tidak bermaksud
berkata kasar pada Nola. Namun dia sendiri tidak tau kenapa dia berlaku kasar
pada Nola.
***
Semenjak kejadian hilangnya dia dan
Ary digunung. Nola tidak dapat melupakannya. Walaupun Ary selalu bersikap kasar
tapi dia tidak bisa berhenti menyukai Ary. Cintanya sudah terlalu dalam untuk
Ary. Sepulang sekolah Nola bertemu dengan Eky. “Nol gue denger kemaren lu ama
Ary sempet nyasar ya digunung?lu gapapa kan?gak ada yang luka kan?”tanya Eky
panik. Nola melihat dari sorot mata Eky, dia kelihatan begitu takut. “gue
gapapa kok ky. lo kenapa sih kayaknya khawatir banget?”tanya Nola. Eky
menggengam tangan Nola. “Nol, dengerin gue baik-baik. Gue suka sama lo dari
awal kita ketemu ditangga. Lu mau kan jadi pacar gue?”ujar Eky sambil menatap
Nola. Sontak Nola kaget akan pernyataan cinta Eky itu. Eky adalah orang yang
baik. Dia juga selalu merasa nyaman jika berada dekat Eky. Tapi hatinya hanya
milik seseorang. “Maaf ky. gue suka sama orang lain”kata-kata itu keluar dari
bibirnya tanpa keraguan.
Hari ini Nola kembali mengikuti
exkul PAnya . dia memperhatikan Ary. Ary kelihatan murung sekali. Wajahnya
tidak seperti biasanya. Nola tidak tahan
melihatnya. Akhirnya dia menyapa Ary. “Ry, lo kenapa sih kok murung
banget?”tanya Nola seusai pulang PA. “gapapa kok”sahut Ary singkat. “Boong.
Kenapa sih?kalo ada masalah cerita ajah. Gue gak tahan ngeliat lu kayak
gini.”tiba-tiba saja kata-kata itu terlontar dari bibirnya. Ary memandangnya
“harusnya gue yang nanya?lo kenapa masih ganggu gue?lu kan udah jadian ama
Eky?” sahut Ary geram. “apa?gue gak jadian sama Eky”sahut Nola kembali. “udah
gak usah bohong. Gue tau kok semuanya, gue ajah yang terlalu bego”jawab Ary
kembali sambil meninggalkan Nola. “Ary gue berani sumpah gue gak jadian sama
Eky. Karna gue suka sama cowok lain.”teriak Nola. Ary membalikkan tubuhnya menghampiri
gadis itu “siapa yang lo suka?”tanyanya sambil menguncangkan bahu Nola. Nola
menatap laki-laki didepannya “Elo. Rifky Muhammad Falah”ujar Nola seketika. Ary
melepaskan tangannya dari bahu Nola. Di gantikannya dengan sebuah pelukan”gue
gak tau harus ngomong apa. Karena gue gak pernah ngerasain ini sebelumnya. Tapi
gue Cuma mau bilang, lo berharga banget buat gue”ujar Ary disela-sela telinga
Nola. Sekarang semuanya sudah jelas. Ary mencintainya begitu juga dengannya.
TAMAT
-Elvina Tri Audya-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar